Minggu, 03 Februari 2008

Jalan Tol Bandara Tergenang Satu Meter Lebih

AKSES BANDARA PUTUS: Jalan tol yang menghubungkan Bandara Soekarno-Hatta dan Jakarta kemarin masih terendam air lebih dari satu meter. Penumpang pesawat harus mencari jalur alternatif.
JAKARTA - Warga Jakarta masih "diisolasi" akibat banjir dahsyat yang terjadi dua hari lalu. Hingga kemarin, jalan tol akses menuju Bandara Soekarno-Hatta belum bisa dilalui karena ada titik ruas yang digenangi air lebih dari satu meter.
Genangan air yang menenggelamkan dua jalur di kilometer 25 hingga 28 itu setinggi dada orang dewasa. Begitu tingginya air, truk pun tak bisa lewat. Situasi tersebut membuat warga yang akan bepergian harus rela mencari jalan alternatif yang sudah berisiko sangat macet dan lebih jauh. Sementara itu, jalur alternatif melalui Jalan Ki Samaun, Jalan Satria, Jalan Sudirman Tangerang, dan Jalan Daan Mogot macet sepanjang 4 kilometer.
Bandara sudah normal. Kedua landasan pacu Soekarno-Hatta sudah berfungsi seperti biasa. Sejumlah warga yang kemarin menuju bandara menyangka Tol Sudyatmo (tol bandara) sudah bisa dilalui. Akhirnya, mereka terjebak banjir dan sebagian membatalkan jadwal kepergian. "Saya pikir sudah tidak banjir karena tidak hujan lagi. Eh, malah jalan tak bisa dilalui," tutur Atiek, pengendara mobil Kijang, yang harus terhenti di tengah tol karena tak mungkin melewati air lebih dari satu meter. Dia bingung untuk keluar dari tol.

Selain memanfaatkan jalan alternatif, sejumlah calon penumpang menggunakan perahu karet untuk melintasi ruas banjir itu. Perahu karet tersebut milik Jasa Marga dan TNI. Setelah perahu karet lewat, ada yang nyambung dengan truk dan mobil jemputan lain.

Kawasan Terendam
Sejumlah kawasan elite di Jakarta kemarin masih terendam banjir. Contohnya, perumahan kelas atas di bilangan Jatinegara, Jakarta Timur. Perumahan itu memang berada di tanah landai. Bahkan, pintu masuknya berada di bawah sebuah jalur rel kereta api. Perumahan Jatinegara Estate yang juga dihuni bintang sinetron Eko Patrio itu termasuk daftar langganan banjir.
Di wilayah Rawa Buaya, sebuah puskesmas menjadi tempat pengungsian. Warga mengungsi sambil berharap mendapatkan bantuan. Sebab, beberapa anak-anak mulai menderita batuk dan ISPA (infeksi saluran pernapasan atas). Namun, karena kemarin, puskesmas tutup sehingga pengungsi telantar.
Hingga pukul 17.30, sedikitnya 17 lokasi di Jakarta masih terendam banjir. Ketinggian air 30-60 cm.
Dari pantauan Traffic Management Centre (TMC) Polda Metro Jaya, genangan air di Jalan Daan Mogot dari arah Grogol bertahan sekitar 30 cm. Akibatnya, banyak kendaraan yang terpaksa berhenti di depan Stasiun TV Indosiar. Antrean kendaraan sepanjang 500 meter.
Bahkan, sebagian ruas Jalan Daan Mogot masih terendam banjir hingga 60 cm yang mengakibatkan kantor pelayanan Satpas SIM kemarin tak berfungsi. Hanya kendaraan berbadan besar, seperti bus dan truk, yang dapat melintas. Sedangkan kendaraan roda dua dan mobil berbadan rendah memanfaatkan jalur busway, yang posisinya lebih tinggi daripada jalan umum.
Selepas dari genangan air di depan Indosiar, pengendara kembali dihadapkan pada genangan air yang jauh lebih parah. Tepatnya di kawasan Kantor Satpas SIM Daan Mogot. Di lokasi tersebut ketinggian air mencapai 1 meter. Tak ada satu pun kendaraan yang berani melintas. Puluhan pengendara mobil dan truk-truk besar yang telanjur terjebak di tengah banjir di ruas Jalan Daan Mogot terpaksa pasrah, menginap di dalam mobil yang tak mampu bergerak di tengah tingginya air.
Sementara itu, Direktorat Lalu lintas Polda Metro Jaya mulai pukul 15.00 kemarin melarang pengendara motor melintas di jalan tol Wiyoto Wiyono, Sunter, Jakarta Utara. Hal itu dilakukan mengikuti surutnya genangan air di Jalan Yos Sudarso dan Jalan Sunter. "Mulai pukul 15.00, motor tidak boleh lagi masuk ke tol," tegas petugas TMC PMJ kemarin petang.
Sebelumnya, kendaraan roda dua diperkenankan memasuki akses tol Wiyoto Wiyono, menyusul genangan air setinggi 30 cm hingga 1 meter yang merendam jalan arteri Yos Sudarso akibat meluapnya Kali Sunter.

0 komentar: